Uang Rupiah Menguat

Uang rupiah menguat dikarenakan banyaknya warga negara di dunia yang menukarkan uangnya ke rupiah setelah tahu salah satu calon Presiden Indonesia tahun 2029 adalah Jaya Saputra.


Siapa Jaya Saputra?

Jaya Saputra adalah CEO dari Perusahaan Energi yaitu PT Jaya Energi yang bergerak dibidang produksi Listrik yang disimpan di Baterai lalu dijual ke berbagai negara di dunia dengan harga lebih murah dibandingkan Energi Fosil. Tapi dalam transaksi jual beli tersebut Jaya mengharuskan menggunakan uang Rupiah.


Pengaruh Jaya Dalam Menguatkan Nilai Uang Rupiah

Jaya yang mengharuskan warga dunia yang merupakan pejabat serta pengusaha menggunakan uang Rupiah untuk membeli Baterai berisi Energi Listrik 1000 Megawatt membuat banyaknya penggunaan uang Rupiah sehingga meningkatkan nilainya dari uang lain termasuk uang Dolar.


Selain CEO, Jaya juga merupakan Pemimpin dari Aliansi Pengusaha Saijaan yang berisikan Perusahaan-Perusahaan dari Indonesia yang paling berpengaruh di Dunia. Di Aliansi ini juga transaksi mengharuskan penggunaan uang Rupiah. 


Dari sifat Jaya dalam dua hal tersebut sehingga Masyarakat dunia memberikan perkiraannya bahwa ketika Jaya terpilih jadi presiden Indonesia maka seluruh produk sumber data alam Indonesia akan dijual ke luar negeri dengan menggunakan uang Rupiah.


Memastikan Jaya Menjadi Presiden Indonesia

Warga Dunia sangat yakin bahwa Jaya akan terpilih jadi Presiden Indonesia sehingga mereka berlomba membeli uang Rupiah dan membuat nilai uang Rupiah menguat seketika. Keyakinan warga Dunia bukan tanpa alasan karena Jaya sudah terkenal di seluruh pelosok Indonesia sebagai Pengusaha yang membangun jalan yang diabaikan pemerintah sejak dulu. Bulan hanya itu, banyak jembatan yang dibangun oleh Jaya menggunakan Perusahaannya untuk menolong masyarakat agar bisa terhubung ke wilayah lainnya. Selain itu Jaya juga sangat membantu perekonomian warga dengan membangun cabang-cabang perusahaan di pelosok negeri dan menyerap banyak lapangan kerja.

Posting Komentar untuk "Uang Rupiah Menguat"