Diterima Kerja Tanpa Surat Lamaran

Jaya dan Lina menemui Paman Jaya. Saat sampai di depan rumahnya, Jaya memperkenalkan Lina, "Paman pekenalkan ini Lina."

Pamannya pun bertanya, "Siapa ini Jaya."

Saat bersamaan Jaya dan Lina menjawab, "Teman..." Ucap Jaya

"Calon Istri" Ucap Lina.

Sampai pamannya kebingungan dan memastikan, "Jadi yang benar apa? Istri atau teman!"

Jaya lalu bicara, "Kenalan Paman."

Pamannya kembali memastikan, "Maksudnya baru saling kenal?"

Dan Lina menjawab, "Iya Paman."

Jaya kembali bicara, "Lina mau bertemu Paman, apa ada yang ingin kamu sampaikan Lina?"

Lina pun bicara, "Oh iya, begini Paman. Pekerjaan Paman apa?"

Paman Jaya dengan merasa malu menjawab, "Semenjak pensiun, paman tidak kerja apa-apa. Padahal paman masih belum terlalu tua dan dapat bekerja tapi belum dapat pekerjaan juga."

Lina langsung menyampaikan maksudnya, "Bagaimana kalau Paman bekerja di salah satu Penginapan saya dekat sini jadi Satpam?"

Paman merasa senang tapi juga merasa cemas, "Tapi Paman tidak punya sertifikat Satpam?"

Lina langsung bicara, "Tidak perlu Paman bahkan tidak pakai Surat Lamaran kerja. Paman cukup datang ke penginapan saya dan bilang calon Paman Ipar Lina!"

Jaya langsung ikut bicara, "Bilang saja Paman kenal Lina."

Dan Lina dengan wajah cemberutnya jawab, "Iya Paman bilang aja gitu nanti saya kabari karyawan saya di sana tentang Paman."

Paman Jaya terlihat senang, "Terima kasih banyak, paman sangat terbantu untuk menafkahi keluarga paman. Kamu benar-benar baik, bagaimana Paman bisa membalasnya?"

Dan Lina bilang, "Jaya kita harus segera pergi, kamu siapkan mobilnya buat antar aku segera."

Jaya lalu pergi.

Kemudian hanya ada Lina dan Paman Jaya. Lina kemudian bicara, "Tadi Paman tanya bagaimana membalas kebaikan saya kan?"

Paman Jaya dengan cemas menjawab, "Iya, semoga Paman sanggup."

Lina lalu bilang, "Kalau Paman mendukung hubungan saya dengan Jaya ke jenjang pernikahan, Paman sanggup?"

Paman Jaya langsung jawab, "Tentu sanggup. Paman sangat senang jika Jaya menikahi gadis cantik, baik dan dermawan kayak kamu."

Lina tersenyum, "Terima kasih paman, oh ya tapi jangan bilang ke Jaya."

Paman Jaya sedikit bingung tapi dia paham.

Jaya lalu datang dengan mobil yang dia kendarai, "Lina ayo naik."

Saat Lina sudah naik, Paman Jaya berucap, "Kapan kamu nikah Jaya?"

Di jawab Jaya, "Nanti kalau udah nemu calonnya Paman?"

Dan di jawab Paman segera, "Jangan lama-lama kan sudah ada calonnya si Lina."

Jaya mencoba mengalihkan pembicaraan, "Kami pamit paman."

Lina dan Jaya pun pergi.

Ayah Jaya yang bertetanggaan dengan Paman Jaya, datang dan langsung menyapa, "Bagaimana menurutmu? Sepertinya Lina sangat menyukai Jaya tapi Jaya tidak menyukainya!"

Paman Jaya menjawab, "Benar, aku melihatnya juga begitu. Padahal Jaya tidak tampan dan juga miskin tapi kenapa tidak suka sama Lina yang cantik, baik dan kaya itu."

Ayah Jaya kesal, "Hei, itu anakku."

Paman Jaya tersenyum, "Aku kira kamu tidak menganggap Jaya anakmu lagi. Kalau gitu maaf."

(Bersambung)

Berbagi :