4
Situs Blog Facebook | Blog Template Facebook


·

Contoh Cerita Novel Pemimpin Singkat Tentang BPJS

Cerita Novel Pemimpin Singkat

Berikut saya bagikan cerita Novel berjudul Pemimpin yang singkat sebagai inspirasi anda dalam mengerjakan tugas Sekolah. Sehingga dapat membantu anda dalam mendapatkan nilai bagus sesuai harapan di pelajaran Bahasa Indonesia.

Novel Pemimpin

"Dok tolong ayah saya, cuma dia satu-satunya yang saya punya..."

"Silahkan bayar dulu."

"Tapi saat ini saya belum punya uang Dok. Saya janji saya akan bekerja sekeras mungkin untuk mendapatkan uang jadi mohon tolong ayah saya dulu."

"Kalau begitu bikin BPJS saja dulu."

Sedikit bingung tapi tidak ada waktu untuk seorang gadis yang hampir lulus SMA untuk berpikir dia lalu bilang,

"Baiklah Dok saya akan buat BPJS segera."

Gadis itu berlari sekuat tenaga untuk ke kantor BPJS, "Pak, saya mau bikin BPJS untuk ayah saya lagi kritis."

"Maaf kantor BPJS sudah tutup jadi datang saja besok."

"Ayah saya tidak akan tertolong kalau besok. Saya mohon Pak." Ucap gadis itu sambil berlutut.

Akhirnya bapak pegawai BPJS itu mau membuatkan, "Mana Photocopy KTP dan KK nya?"

Gadis itu terlihat cemas, "Tidak bisa cuma KTP ayah saya saja Pak."

"Tidak bisa."

Tanpa pikir panjang gadis itu berlari,"Tunggu saya Pak, nanti saya akan kembali."

Berkilo-kilo meter Gadis itu berlari menuju ke rumahnya, mengambil kartu keluarga yang kemudian langsung dia bawa ke tempat Photocopyan. Lalu menuju ke kantor BPJS. Hingga pakaiannya basah dengan keringat.

"Mana foto 3x4 nya?"

"Pakai foto KTP ayah saya saja Pak."

"Tidak bisa."

"Akh... baik saya carikan foto ayah saya. Apalagi... sebutin semuanya."

"Buku rekening, email dan No Hp."

"Saya punya email dan no Hp. Tapi tidak punya buku rekening. Saya kira gratis buat BPJSnya?"

"Harus bayar iuran pertama dulu."

"Ehm, ini Hp saya silahkan dibeli Pak. Uangnya pakai untuk bayar iuran."

"Kamu tidak masalah kehilangan Hp mu?"

"Ya mau gimana lagi Pak."

"Kalau mau dipermudah, kamu bisa ikut Om ke Hotel."

Terperangah gadis itu mendengarnya. Mencoba bersikap baik gadis itu menjawab dengan tetap sopan, "Gak apa apa Pak, saya rela kehilangan Hp ini. Saya mohon tolong ayah saya dengan segera buatkan BPJS."

Pegawai BPJS itu akhirnya membuatkannya. Lalu bilang, "Sudah selesai."

Gadis itu kebingungan, "Mana kartu BPJS nya Pak?"

"Kamu bisa cetak Online?"

"Saya gak punya uang atau waktu buat cetak Online Pak, tolong dicetakan."

"Ini udah lewat jam kerja, kamu bawa aja Photocopy KTP, KK, dan Formulir BPJS ini ke Rumah Sakit dan bilang BPJS nya sudah aktif."

Tanpa pikir panjang gadis itu berlari sekencang mungkin ke rumah sakit.


Sesampainya di sana dengan berbagai kertas di tangannya, dia bilang ke Dokter, "Dok saya sudah bawa semua persyaratan buat BPJS dan sudah aktif. Segera tolong ayah saya."

Ucapnya sambil memperlihatkan lembaran kertas itu. Dokter itu cuma diam dan melihat ke belakang.


Di sana terbaring seseorang dengan ditutupi kain putih seluruh tubuhnya. Gadis itu dengan tertegun dan gemetar mendekati tubuh yang terbaring itu. Dengan kertas yang masih dia bawa kemudian dengan tangan satunya membuka kain itu. Kertas terjatuh ketika dia melihat wajah yang terbaring, "aaaaaaaghhhhhhhhhhhhh, AYAHHHHHH"

Gadis itu menangis sekencang-kencangnya dengan air mata mengalir deras.

Terus menangis dan menangis hingga tertegun saat ditegur petugas rumah sakit, "Maaf dik, ini rumah sakit tolong jangan ribut."

Gadis itu kemudian berhenti menangis. Matanya menatap tajam. Sambil menggengam tangannya dengan erat.

Penyelesaian

Di atas ada awal dari cerita sebuah Novel dengan sudut pandang orang ketiga. Sehingga diperoleh cerita seperti sedang menonton suatu kejadian dalam cerita novel pemimpin singkat ini. Yang kemudian dilanjutkan dengan penyelesaian konflik untuk menutup cerita ini. Yang akan bisa anda baca pada cerita di bawah ini sebagai lanjutannya.

  • Tag: Novel Pemimpin Singkat

 Cerita Novel

8 Tahun kemudian.

Seorang perempuan melepaskan genggaman tangannya sambil mendengar berita. 

"Pemerintah mengatakan bahwa Lina Santika pemilik dari PT Lina Farmasi tidak berbakti kepada negaranya sebagai Putri Bangsa. Vaksin yang dia ciptakan telah terbukti dan diakui dunia dapat menyembuhkan segala macam penyakit Virus dari Covid 19 hingga Kanker. Tapi Lina masih tidak mau membagikannya ke Pemerintah dan memilih menjualnya ke Luar Negeri."

Kesimpulan dan Pesan

Itulah kesimpulan dari cari sebuah cerita Novel berjudul Pemimpin yang Singkat dengan penuh Konflik, perjuangan dan akhir cerita bahagia. Serta pesan jangan berhenti berjuang, belajar ikhlas, dan jangan balas dendam.

Sukai Komentari Bagikan
914.688 orang membaca ini.
Belum ada komentar di postingan ini.
Obrolan (777)